ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Pengertian, Ciri dan Bentuk, Faktor Penyebab, dan Faktor Penghambat "Perubahan Sosial Budaya"

Minggu, 07 Oktober 2018


A. Perubahan Sosial Budaya


1. Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup perubahan budaya yang ada di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi modern. Dalam buku Sociological Writings, Max Weber menjelaskan bahwa perubahan social budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur yang berbeda di dalam kehidupan masyarakat, sehingga menghasilkan adanya kehidupan yang baru dan berbeda dengan pola kehidupan sebelumnya.
Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan baru, penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru, serta teknologi baru, sehingga menuntut penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya, juga terjadi perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan integrasi terhadap system nilai budaya.

2. Ciri-Ciri Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya dalam masyarakat dapat diketahui berdasarkan ciri-cirinya, antara lain :
- Setiap masyarakat mengalami perubahan (perubahan dinamis).
- Perubahan sosial berlangsung secara terus-menerus.
- Perubahan sosial selalu diikuti perubahan-perubahan sosial lainnya.
- Perubahan sosial yang terlalu cepat menyebabkan adanya disintegrasi.
- Perubahan sosial dapat berlangsung pada bidang material dan immaterial.

3. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya
Berdasarkan sudut pandangnya, bentuk-bentuk perubahan sosial budaya terbagi menjadi empat, yaitu :
a. Berdasarkan prosesnya
1) Evolusi (Perubahan Secara Lambat)
Evolusi adalah suatu proses perubhan yang terjadi secara lambat dan bertahap. Mulai dari sesuatu yang sederhana, dan berkembang menjadi sesuatu yang lebih maju. Proses ini memakan waktu yang lama. Perubahan secara evolusi terjadi karena adanya usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dan kondisi-kondisi baru yang muncul seiring dengan perkembangan masyarakat. Terdapat tiga teori yang menjelaskan proses perubahan melalui evolusi, yaitu :
- Teori Evolusi Unliniar
Auguste Comte dan Herbert Spencer menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia, masyarakat, dan kebudayaan mengalami perkembangan yang lambat mengikuti garis lurus (linear). Teori ini menjelaskan bahwa perubahan sosial yang terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu, mulai dari tahap sederhana hingga tahapan yang kompleks hingga mencapai tahap kesempurnaan.
- Teori Evolusi Lingkaran
Bahwa masyarakat dan kebudayaan mengalami tahap-tahap perkembangan seperti bentuk lingkaran (cycle), yaitu suatu tahap tertentu yang dapat dilalui secara berulang-ulang.
- Teori Evolusi Umum
Menurut teori ini, masyarakat dan kebudayaan tidak harus melalui tahapan-tahapan tertentu, atau tidak selamanya melalui tahapan-tahapan yang tetap, karena kebudayaan manusia telah mengikuti garis evolusi tertentu. Yaitu masyarakat ini merupakan hasi perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok heterogen.
2) Revolusi (Perubahan secara Cepat)
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang terjadi secara cepat dan merubah dasar atau sendi-sendi pokok yang terdapat dalam sistem kehidupan masyarakat seperti perekonomian, politik, dan ideologi bangsa. Perubahan ini dapat direncanakan, dan terjadi karena adanya ketidakpuasan dari golongan tertentu, dan biasanya didahului oleh tersebarnya ide baru.
Contoh revolusi :
- Revolusi Industri
Adalah perubahan yang sangat memengaruhi kehidupan dunia.
- Peristiwa Revolusi pemerintahan di Indonesia pada tahun 1998
Disebabkan karena rakyat menginginkan adanya perubahan
sistem pemerintahan secara menyeluruh dalam pemerintahan Presiden Soeharto

b. Berdasarkan pengaruhnya
1) Pengaruh Kecil
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan model rambut atau perubahan model pakaian.
2) Pengaruh Besar
Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang membawa pengaruh lansung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah perubahan sistem pemerintahan, industrialisasi.

c. Berdasarkan penyebabnya
1) Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki merupakan perubahan yang telah diperkirakanatau direncanakan oleh pihak-pihak yang terdiri atas sekelompok masyarakat dalam menyusun rencana perubahan.
2) Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Adalah perubahan yang bersifat tidak dapat dikendalikan masyarakat dan biasanya menghasilkan masalah dan memicu kendala dalam masyarakat.

d. Berdasarkan Hasilnya
1);Kemajuan (Progress)
Adalah perubahan yang membawa kemajuan yang menguntungkan masyarakat seperti bergantinya system mata pencaharian dan pemenuhan kebutuhan masyarakat tradisional menjadi masyaraat modern.
2) Kemunduran (Regress)
Adalah perubahan yang mengalami kemunduran karena adanya kekeliruan dalam memanfaatkan perubahan yang ada.

4. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
• Bertambah dan Berkurangnya Penduduk
Pertambahan penduduk dalam masyarakat akan mempengaruhi jumlah lahan yang ditempati serta berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Maka terjadilah banyak perubahan sosial di kota tersebut. Dengan banyaknya penduduk di wilayah tersebut yang berpindah, dapat menyebabkan banyak lahan terbengkalai, wilayah tersebut menjadi kurang berkembang karena banyak tenaga produktif yang pindah ke kota.
• Penemuan Baru
Ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan serta kesadaran akan kekurangan dalam kehidupan masyarakat membuat mereka terus menggali hal-hal baru yang dapat memuaskan mereka. Keadaan ini kemudian membuat banyak penemuan baru diciptaan atau diperbarui. Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan dalam bidang-bidang tertentu, contohnya perubahan  di bidang komunikasi, interaksi sosial, status sosial, pola pikir, dan tindakan manusia.
• Konflik
Penyebab terjadinya konflik pada dasarnya karena ada perbedaan, baik perbedaan kepentingan, pendapat, kebudayaan, atau antarindividu. Konflik tersebut kemudian dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat.
• Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Pemberontakan diawali dengan adanya ketidakpuasan sebagai masyarakat terhadap situasi dan kondisi. Ketidakpuasan ini diarahkan pada system kekuasaan yang dianggapnya tidak cocok sehingga mendorong para pemberontak membuat sistem kekuasaan yang berbeda. Adanya pemberontakan ini akan mendorong adanya perubahan-perubahan dalam masyarakat.
• Perubahan Lingkungan Alam
Ketika terjadi pertambahan penduduk maka semakin tinggi pula tekanan terhadap alam. Oleh karena itu bisa terjadi perusakan alam. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan, manusia mengeringkan lahan pertanian untuk membangun rumah. Akibatnya lahan pertanian menjadi sempit, serta banyak petani yang kehilangan lahan untuk bertani dan terpaksa bekerja sebagai buruh.
•™Peperangan
Terjadinya perang disuatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan warga masyarakatnya. Perubahan tersebut dapat terjadi pada cara berperilaku, berpikir, ataupun kepribadian dari mereka. Bangsa yang menang perang akan memaksakan kebudayaannya kepada Negara yang kalah perang.

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
• Difusi
Difusi merupakan proses penyebaran unsur baru, baik berupa alat, ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain, dari suatu tempat ke tempat lain, dari satu orang ke orang lain, dan dari suatu masyarakat ke masyarakat lain. Difusi dapat dengan mudah tersebar ketika masyarakat itu terbuka dengan dunia luar.
• Akulturasi
Adalah proses bercampurnya dua unsur budaya atau lebih tanpa menghilangkan keaslian dari masing-masing kebudayan yang bercampur. Selain itu, juga dapat dikatakan bahwa akulturasi adalah proses masuknya pengaruh budaya asing ke dalam suatu masyarakat dan sebagian masyarakat menyerap secara selektif, sedangkan sebagiaj lain berusaha menolaknya.
• Asimilasi
Adalah proses bercampurnya dua budaya atau lebih dan berlangsung secara intensif dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga unsur-unsur dan wujud tiap budaya melebur menjadi suatu kebudayaan baru.
• Penetrasi
Merupakan proses perembesan unsur budaya kepada suatu masyarakat baik secara damai,  ataupun paksaan,
• Invasi
Yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain.
• Milenarisme
Yaitu salah satu bentuk kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
• Kehidupan Masyarakat Terasing
Kehidupan masyarakat terasing atau terisolasi menyebabkan masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang terjadi pada msyarakat lain, sehingga mereka sulit untuk berkembang dan memperkaya budayanya. Akibatnya perubahan sosial budaya dalam masyarakat tersebut menjadi sulit terjadi.
• Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
Apabila ilmu pengetahuan dalam masyarakat lambat maka perubahan sosial akan berjalan dengan lambat. Berkembangnya ilmu pengetahuan dapat dilihat dari maju tidaknya pendidikan dalam masyarakat itu.
• Sikap Masyarakat Yang Tradisional
Masyarakat tradisional tidak mau menerima perubahan dari luar karena mereka menganggap hanya akan merusak alam. Masyarakat tradisional cenderung mempunyai sikap yang ditanamkan sejak nenek moyang. Hal ini dapat menghambat perubahan sosial budaya dalam masyarakat mereka.
• Adanya Prasangka terhadap Hal-Hal Baru atau Asing
Perasaan dan prasangka buruk terhadap budaya asing akan menimbulkan sikap yang acuh, tidak peduli, bahkan antipati terhadap sesuatu yang baru dari luar masyarakat.
• Adat Istiadat atau Kebiasaan
Adat biasanya bersumber dari nilai tradisional yang telah mengakar pada kehidupan suatu masyarakat. Adat istiadat telah mereka nikmati sebagai bagian dari kehidupan mereka. Selanjutnya, ketika ada hal baru yang akan menggantikan adat lama mereka, belum tentu akan diterima begitu saja oleh masyarakat. Adat dan cara yang sulit untuk tergantikan, misalnya mengenai bidang kepercayaan, sistem mata pencaharian, cara berpakaian, pembuatan rumah, upacara adat, dan sebagainya.


6. Perilaku Masyarakat dalam Menyikapi Perubahan Sosial Budaya
Modernisasi »
Perilaku Positif :
Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Membentuk pola pikir masyarakat yang lebih ilmiah dan rasional.
Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat mebantu aktivitas manusia
Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern dan ideal.
Perilaku Negatif :
Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing yang terkadang tidak sesuai dengan kaidah budaya-budaya nasional.
Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan kemajuan budaya dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola kehidupannya (kesenjangan budaya).
Munculnya bentuk-bentuk penyim-pangan sosial baru yang semakin kompleks.
Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama, misalnya lunturnya kesadaran bergotong royong di dalam kehidupan masyarakat kota.


Share This :

3 komentar

  1. Mantapp.. sangat membanti saya membuat makalah. Lengkap sekali <3

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus